Rayyan Arkan Dikha, bocah berusia 11 tahun asal Riau, mendadak mencuri perhatian publik setelah videonya menari dengan penuh karisma di atas perahu Pacu Jalur viral di media sosial. Gerakan khasnya yang disebut netizen sebagai “aura farming” menyedot perhatian tidak hanya dari warganet Indonesia, tetapi juga dunia internasional.
Sebagai informasi, “aura farming” merujuk pada gaya menari yang kalem namun memikat, seolah-olah sang penari tengah menyebarkan aura positif ke penonton. Gerakan itu terekam dalam sebuah acara lomba Pacu Jalur, tradisi tahunan masyarakat Riau yang mempertemukan budaya, kekompakan, dan seni.
Transisi dari seorang peserta biasa menjadi ikon budaya begitu cepat. Dalam beberapa hari saja, video Rayyan sudah ditonton jutaan kali di berbagai platform seperti TikTok, Instagram, hingga Facebook. Tak sedikit warganet yang menyebutnya sebagai “anak emas budaya Riau”.
Menanggapi popularitas mendadak ini, pemerintah daerah setempat langsung bertindak. Rayyan diangkat menjadi Duta Wisata Cilik Kuantan Singingi dan mendapatkan beasiswa untuk mendukung pendidikan serta pengembangan bakatnya. Kehadirannya dinilai bisa menjadi simbol kekuatan budaya lokal yang berpotensi mendunia.
Dengan semakin dikenalnya Rayyan Arkan sebagai penari cilik viral Riau, masyarakat berharap ke depan semakin banyak tradisi dan kearifan lokal yang bisa disorot dunia berkat generasi muda kreatif seperti dirinya.