
Kecelakaan Terjadi di Jalur Utama Pantura
Kereta Api Argo Bromo Anggrek mengalami kecelakaan berupa anjlokan di jalur utara pada Sabtu pagi, 2 Agustus 2025. Insiden ini terjadi di sekitar wilayah Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, saat kereta sedang dalam perjalanan dari Surabaya menuju Jakarta. Menurut informasi awal dari PT Kereta Api Indonesia (KAI), kejadian berlangsung sekitar pukul 05.20 WIB dan menyebabkan keterlambatan sejumlah kereta lainnya.
Kronologi Anjloknya KA Argo Bromo Anggrek
KA Argo Bromo Anggrek diketahui sedang melaju dengan kecepatan normal saat tiba-tiba beberapa gerbong bagian tengah keluar dari rel. Tidak ada tabrakan dengan kendaraan lain maupun kereta lain, namun insiden ini menyebabkan kerusakan pada infrastruktur rel dan membuat perjalanan kereta di jalur tersebut terganggu total. Belum diketahui pasti penyebab utama anjlokan, namun investigasi awal menyebut kemungkinan ada kerusakan pada bantalan rel.
Penumpang Dievakuasi Tanpa Korban Jiwa
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Tim evakuasi dari PT KAI dan Basarnas segera datang ke lokasi dan melakukan proses evakuasi terhadap seluruh penumpang. Sekitar 230 penumpang berhasil dievakuasi dengan selamat ke stasiun terdekat menggunakan bus bantuan yang disediakan oleh KAI. Beberapa penumpang dilaporkan mengalami luka ringan akibat benturan saat anjlokan terjadi.
Dampak terhadap Jadwal Perjalanan Kereta Lain
Akibat dari anjlokan ini, beberapa jadwal kereta lain yang menggunakan jalur utara mengalami penundaan dan pengalihan rute. PT KAI mengumumkan bahwa kereta-kereta seperti KA Sembrani, KA Gumarang, dan KA Tegal Bahari harus menunggu proses evakuasi selesai sebelum dapat melanjutkan perjalanan. Penundaan ini diperkirakan berlangsung hingga sore hari.
Proses Evakuasi dan Perbaikan Jalur Masih Berlangsung
Tim teknis dari PT KAI terus melakukan upaya untuk mengangkat gerbong yang anjlok menggunakan alat berat. Pihak KAI menargetkan jalur dapat digunakan kembali secara normal dalam waktu 12 jam. Hingga saat ini, tiga dari lima gerbong yang keluar rel telah berhasil dievakuasi, namun proses masih terus dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak rel lebih lanjut.
Produk Terkait
-
Kael Leather Goods Leather Hand Bag Cherokee Diamond Series
Original price was: Rp750.000.Rp712.500Current price is: Rp712.500. -
Kael Leather Goods Leather Hand Bag Cherokee Double Series
Original price was: Rp700.000.Rp665.000Current price is: Rp665.000. -
Kael Leather Goods Leather Hand Bag Cherokee Series
Original price was: Rp650.000.Rp617.000Current price is: Rp617.000. -
Kael Leather Goods Leather Hand Bag Cherokee Single Series
Original price was: Rp650.000.Rp617.000Current price is: Rp617.000.
Pernyataan Resmi dari Pihak PT KAI
Dalam konferensi pers singkat, VP Public Relations PT KAI Joni Martinus menyampaikan permohonan maaf atas gangguan layanan yang terjadi. Ia menegaskan bahwa keselamatan penumpang adalah prioritas utama dan KAI akan memberikan kompensasi serta fasilitas pengganti kepada penumpang terdampak. “Kami juga akan menyelidiki penyebab pasti kecelakaan ini dan melakukan evaluasi menyeluruh,” ujarnya.
Tanggapan dari Penumpang dan Warga Sekitar
Beberapa penumpang yang menjadi saksi mata mengaku sempat panik saat kereta mulai oleng. “Kereta tiba-tiba berhenti mendadak dan saya merasakan getaran keras,” ujar Rina, salah satu penumpang. Warga sekitar yang tinggal di dekat jalur rel pun ikut membantu proses evakuasi awal. Mereka menenangkan penumpang dan memberikan air minum hingga tim evakuasi resmi datang.
Investigasi Penyebab dan Langkah Pencegahan
Kejadian ini menambah daftar insiden kereta api yang terjadi di jalur utara, mendorong evaluasi mendalam terhadap kondisi rel dan sistem keselamatan. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dilaporkan sudah mulai melakukan investigasi. Pemerhati transportasi mendesak agar pemerintah dan PT KAI mempercepat modernisasi prasarana untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.