Guncangan Besar Melanda Rusia Timur
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 8,8 mengguncang lepas pantai Semenanjung Kamchatka, Rusia, pada Selasa malam, 29 Juli 2025. Gempa ini termasuk salah satu yang terbesar dalam dua dekade terakhir di kawasan Pasifik.
Lokasi dan Kedalaman Episentrum
Pusat gempa berada sekitar 120 kilometer tenggara Petropavlovsk-Kamchatsky dengan kedalaman 19 kilometer. Guncangan terasa kuat di sejumlah kota pesisir timur Rusia.
Warga Panik dan Keluar Gedung
Warga yang tinggal dekat pusat gempa berhamburan keluar rumah dan gedung untuk menyelamatkan diri. Suasana panik sempat terjadi karena getaran berlangsung selama beberapa detik.
Tsunami Dikhawatirkan Menjangkau Banyak Negara
Peringatan tsunami dikeluarkan tidak hanya di Rusia, tetapi juga di Jepang, Alaska, Hawaii, dan negara-negara pulau di sekeliling Samudra Pasifik. Otoritas lokal segera meminta warga menjauhi pantai dan dataran rendah.
Gelombang Tsunami Terdeteksi di Beberapa Wilayah
Tsunami setinggi hingga empat meter dilaporkan menerjang pesisir Kamchatka. Di Jepang, gelombang tsunami awal setinggi 30 sentimeter tercatat di Hokkaido.
Kerusakan Fisik Terjadi di Sejumlah Titik
Bangunan seperti rumah warga dan fasilitas umum mengalami kerusakan ringan hingga sedang. Sebuah taman kanak-kanak dilaporkan mengalami retakan pada struktur dindingnya.
Korban Luka-Luka Dilaporkan di Kamchatka
Beberapa warga mengalami luka ringan akibat tertimpa benda saat gempa terjadi. Belum ada laporan korban jiwa hingga berita ini diturunkan.
Gempa Susulan Kembali Guncang Kawasan
Setelah gempa utama, terjadi beberapa gempa susulan, salah satunya berkekuatan magnitudo 6,9. Warga diminta tetap waspada terhadap potensi gempa lanjutan.
Wilayah AS Juga Siaga Tsunami
Pantai barat Amerika Serikat, termasuk California dan Oregon, juga menerima peringatan dini tsunami. Meski gelombang belum mencapai daratan, masyarakat diminta untuk menjauhi bibir pantai.
Salah Satu Gempa Terbesar dalam Sejarah Rusia
Gempa ini dianggap sebagai salah satu yang paling kuat di wilayah Rusia dan tergolong langka dalam skala global. Badan geologi internasional seperti USGS terus memantau perkembangan potensi tsunami lanjutan.