
Diperiksa Polisi terkait Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi
Abraham Samad akan diperiksa sebagai saksi oleh Polda Metro Jaya pada Rabu, 13 Agustus 2025, sehubungan dengan laporan tuduhan ijazah palsu Presiden Joko Widodo. Kuasa hukumnya, Ahmad Khozinudin, menyatakan bahwa Samad bersedia hadir dan akan didampingi.
Organisasi Kecam Upaya Kriminalisasi
Kopel Indonesia mengecam keras pemanggilan tersebut dan menilai tindakan itu sebagai “teror politik” serta upaya membungkam kebebasan berpendapat yang dijamin konstitusi. Mereka menegaskan bahwa menyerang suara kritis seperti Samad sama saja menyerang rakyat.
Laporan Korupsi pada Proyek Strategis Nasional (PSN)
Pada 31 Januari 2025 lalu, Abraham Samad bersama beberapa tokoh seperti Said Didu dan Julius Ibrani melaporkan dugaan korupsi dalam Proyek Strategis Nasional di kawasan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) kepada KPK. Laporan ini kini ditindaklanjuti dan diverifikasi oleh KPK.
Jejak Panjang Antikorupsi dan Kepemimpinan di KPK
Abraham lahir di Makassar pada 27 November 1966. Ia meraih gelar sarjana, magister, dan doktor di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, sebelum mendirikan LSM Anti-Corruption Committee (ACC) Sulawesi Selatan. Pada tahun 2011–2015, ia menjabat sebagai Ketua KPK, terpilih berdasarkan suara sebanyak 43 dari 56 anggota DPR Commission III.
Prinsip Tegas dan Karakter Vokal
Samad dikenal sangat vokal dan tegas. Ia pernah berkata, “Jangankan pejabat tinggi, saudara saya saja bila terbukti korupsi akan saya gantung!” Kata-katanya itu menggambarkan komitmennya terhadap pemberantasan korupsi. Namun, kariernya juga tidak lepas dari kontroversi dan tekanan politik.
Inspirasi dari Abraham Lincoln dan Pendidikan Awal
Sejak masa kecil, Abraham berselera membaca tentang Abraham Lincoln dan menganggapnya sebagai sosok pahlawan. Ia memiliki latar keluarga sederhana yang sangat menghargai pendidikan dan moralitas. Selepas lulus SMA, Abraham melanjutkan pendidikan tinggi hingga doktoral di bidang hukum di Unhas.
Aktivitas di Dunia Digital
Awal November 2022, akun YouTube-nya—“Abraham Samad Speak Up”—sempat mengalami peretasan (di-hack). Akun tersebut berhasil dipulihkan setelah empat hari, dan Samad mengucapkan terima kasih atas bantuan publik untuk memulihkannya. Kanal tersebut menjadi platformnya untuk membahas isu-isu sensitif secara terbuka.