Bandung – Krismanto (42), seorang mantan karyawan swasta, telah berhasil membangun bisnis produk fesyen berbahan baku kulit selama 11 tahun. Ia memilih kulit sebagai produk utama UMKM-nya karena memiliki nilai jual yang tinggi. Ia mengambil kulit tersebut baik dari impor maupun dari produksi lokal. Kulit tersebut digunakan untuk membuat berbagai produk seperti sepatu, tas, dompet, dan gantungan kunci.
Baca Juga : Cara Menjadi Youtuber Untuk Pemula
Bagi Krismanto, bisnis produk kulit menjanjikan, terutama karena bahan bakunya yang menggunakan kulit asli berkualitas tinggi. Menurutnya, pasar produk kulit ini memiliki pangsa pasar yang khusus. Sejak didirikan pada tahun 2012, KAEL, merek produk kulit milik Krismanto, telah berhasil bertahan dan tetap sukses hingga tahun 2023. Meskipun menghadapi tantangan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 dan peralihan dari penjualan offline ke penjualan online, bisnisnya tetap berjalan dengan baik.
Baca Juga : Tips Mendapat Gaji Tinggi
Krismanto menyadari bahwa meskipun terdapat banyak produk kulit dengan harga murah di marketplace, keaslian produk menjadi pertanyaan. Namun, ia memiliki keyakinan pada KAEL, karena mereka menjual produk dengan kualitas yang terjamin. Menurut Krismanto, banyak merek di luar sana, terutama sepatu dan tas, yang belum tentu asli. Namun, ia tetap yakin dan berhasil bertahan dengan KAEL hingga saat ini.
klik untuk order via whatsappSebelum beralih ke penjualan secara online, Kris awalnya menjalankan bisnisnya secara offline di beberapa mal ternama di Jakarta dan Bekasi. Ia memilih berjualan offline di Jakarta karena pasar di sana lebih luas dan lebih dikenal. Namun, seiring berjalannya waktu dan dampak pandemi, Kris telah fokus pada penjualan online dalam setahun terakhir.
Baca Juga : Etika Menghadiri Pesta Pernikahan
Kris menjaga kualitas produk kulit yang dijual, dan hal ini menyebabkan peningkatan minat pembeli. Misalnya, jika seseorang membeli sepatu dan merasa puas, mereka akan kembali untuk membeli tas, dompet, ikat pinggang, dan lainnya dari Kris.
Kris mengakui bahwa produknya memiliki perbedaan dengan pasar sejenis dan harga yang ditawarkan berkisar antara Rp 150 ribu hingga Rp 2 juta. Namun, harga tersebut sebanding dengan kualitas yang diberikan.
Selain pasar lokal yang terus berkembang, Kris juga memasarkan produk kulitnya ke luar negeri. Pengiriman dilakukan hingga Australia, Amerika, dan negara-negara di Amerika Latin. Kris menyebut bahwa permintaan dari pasar lokal dan internasional memiliki perbandingan sekitar 80:20, dengan pasar lokal masih menjadi fokus utama.
Ketika ditanya mengenai laba kotor dari bisnis produk kulit yang dijualnya, Kris menyebut bahwa pendapatan dari bisnisnya cukup untuk membayar karyawan dan dua toko offline yang berada di mal-mal di Jakarta dan Bekasi.