Beda! Pengalaman Memanen Madu di Gunung Padang

Cianjur – Gunung Padang sekarang menjadi spot wisata lengkap. Selain menyajikan panorama alam dan sejarah lewat situsnya, ada aktivitas wisata lain, seperti memanen madu.
Biasanya, traveler yang berkunjung ke Gunung Padang bertujuan untuk menikmati panorama alam dan berwisata sejarah. Gunung Padang tersohor ke berbagai negara karena sejarah dan fasadnya.

Terbaru, Gunung Padang masuk ke dalam dokumenter Netflix berjudul Ancient Apocalypse. Selain itu, Gunung Padang juga disebut oleh beberapa peneliti sebagai piramida tertua dan terbesar, termasuk jika dibandingkan dengan Piramida Giza di Mesir.

Terlepas dari kebenaran yang masih dikaji hingga kini, Gunung Padang berhasil menarik hati wisatawan dari berbagai penjuru. Karena itu, pariwisata Gunung Padang dikembangkan.

Salah satu yang menarik adalah yakni memanen madu langsung di perkebunan lebah milik peternak lokal. Suatu aktivitas yang mungkin susah untuk ditemui di tempat lain.

Menariknya, tak hanya menangkar lebah di area peternakan, tetapi juga di rumahnya. Saat berkunjung, kami melihat beberapa box berisi sarang lebah terjajar di bagian atas rumah. Selain itu, ada juga lebah yang menempati tempat tak biasa seperti pada guci, batok kelapa, hingga kepala kambing yang ia pajang.

Lalu kami diajak berkunjung ke lokasi peternakan lebah yang tak jauh dari kediamannya. Di sini, terlihat beberapa box tertutup yang berisi madu dan sarang. Box itu dipasangkan ke sebuah potongan batang pohon. Kedua bagian ini menjadi tempat lebah bersarang dan menabung cairannya yang manis.

Namun sayang, aktivitas tersebut tidak dapat selalu dinikmati oleh wisatawan, hal tersebut karena menyesuaikan masa panen madu yang dimiliki Iman atau peternak lebah lainnya. Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa cuaca juga turut mempengaruhi interval panen yang mereka lakukan.

“Cuaca sangat mempengaruhi. Kalau misalkan musim hujan madunya agak berkurang, kalau ada pun untuk cadangan sih lebahnya. Bagus kalau musim panas,” kata Iman.

Order Now